Perbanyakan pohon kopi dengan setek budidaya tanaman kopi
Kopi robusta memiliki karakter menyerbuk silang, oleh karenanya tehnik budidaya yang disarankan yaitu system poliklonal. System poliklonal adalah tehnik membudidayakan pohon kopi dari banyak klon. Untuk satu hamparan kebun bukan sekedar terbagi dalam satu klon pohon kopi, tetapi memakai 3-4 klon.
Tiap-tiap klon memiliki karakter yang berlainan hingga penanamannya mesti mengaplikasikan gabungan spesifik. Untuk tahu lebih detil karakter tiap-tiap klon, dapat di tanyakan ke penjual klon itu. Setelah itu, tentukan 3-4 klon pohon kopi yang paling pas dengan keadaan lingkungan semasing.
Persiapan alat serta bahan
Alat-alat yang dibutuhkan untuk menyetek tanaman yaitu gunting daun, pisau tidak tebal yang tajam, perangsang akar serta media tumbuh. Perangsang akar dapat dibeli di toko pertanian memiliki bentuk ada yang cair ada pula yang tepung. Type yang kerap dipakai diantaranya Rooton F. Terkecuali memakai obat pabrik, dapat pula digunakan air kencing sapi.
Siapkan media tumbuh untuk menumbuhkan akar dari batang yang disetek. Media tumbuh itu mesti mempunyai drainase yang baik serta dapat mencengkram batang dengan kokoh. Kombinasi yang umum dipakai yaitu pasir halus serta kompos dengan perbandingan 3 : 1.
Buat bedengan dengan media tumbuh itu kurang lebih setinggi 15 cm. Tutup bedengan dengan sungkup dari plastik bening, tinggi sungkup lebih kurang 60 cm. Sungkup itu mesti dapat di buka serta ditutup untuk mempermudah kontrol. Posisi bedengan baiknya ada dibawah pohon penaung.
Tehnik menyetek pohon kopi
Kerjakan penyetekan pada penghujung musim hujan. Tentukan dahan yang berusia 3-6 bln., cukup muda tetapi telah berwarna coklat. Kerjakan pemotongan pada ruas 2-4 dari pucuk, pemotongan dikerjakan dengan cara miring supaya ujung setek meruncing. Panjang setek kurang lebih 10 cm, gunting 1/2 dari helai-helai daunnya untuk kurangi penguapan. Jagalah kelembapan ranting yang sudah disetek supaya tak kering oleh angin dengan menempatkannya dalam karung basah.
Sesudah ranting dipotong, celupkan pangkal setek pada cairan perangsang akar. Untuk hormon buatan pabrik baca ketentuan atau dosis penggunaannya, untuk yang memakai urine sapi encerkan 100 ml kencing sapi dengan 1 liter air. Celupkan bahan setek itu sepanjang 10-15 detik saat sebelum ditancapkan ke media tumbuh.
Tancapkan stek pohon kopi pada bedengan media tumbuh dengan jarak 15×15 cm. Atur kedalaman batang setek seputar 5-7 cm. Siram bedengan dengan gembor 1-2 kali satu hari dengan buka serta tutup sungkup. Kerjakan hati-hati supaya tak mengakibatkan kerusakan tanaman. Sesudah lebih kurang 3 bln. dalam media tumbuh, umumnya setek telah mulai berakar buka penutup sungkup. Pada bln. ke-4 setek pohon kopi telah siap untuk dipindahkan kedalam polybag.
Pembibitan pohon kopi
Siapkan tempat yang telah di beri naungan untuk pembibitan pohon kopi supaya terlepas dari panas matahari serta hujan dengan cara segera. Naungan dapat memakai paranet atau daun sirap.
Siapkan media tanam yang terbagi dalam kombinasi tanah serta kompos dengan komposisi 2 : 1. Pindahkan setek pohon kopi dari bedengan media tumbuh kedalam polybag. Letakan polybag berbaris dengan lebar satu mtr. untuk mempermudah perawatan.
Perawatan yang dibutuhkan pada bibit pohon kopi diantaranya yaitu penyiraman serta pemupukan. Kerjakan penyiraman 1-2 kali satu hari atau bergantung kelembapan tanah. Pemupukan dapat dikerjakan dengan menyiramkan kombinasi kotoran sapi, air serta urea dengan komposisi 10 : 10 : 1. Dosis penyiramam untuk tiap-tiap bibit pohon kopi kurang lebih satu batok kelapa tiap-tiap minggu. Bibit pohon kopi dapat dipindahkan ke areal tanam sesudah berusia 8-9 bln..
Indonesia adalah penghasil kopi robusta paling besar didunia. Kian lebih 80% pohon kopi yang ada di negeri itu datang dari type robusta. Tetapi rata-rata produktivitasnya relatif masih tetap rendah. Satu diantara aspek pemicunya yaitu kwalitas bibit. Perbanyakan bibit pohon kopi kerapkali tak dikerjakan dengan benar.
Pohon kopi dapat diperbanyak dengan dua langkah, yakni perbanyakan generatif serta vegetatif. Perbanyakan generatif dengan biji atau benih umumnya dikerjakan untuk kopi arabika, silakan baca perbanyakan bibit tanaman kopi dengan biji. Sedang pohon kopi robusta seringkali diperbanyak lewat cara vegetatif.
Terdapat beberapa tehnik perbanyakan pohon kopi dengan cara vegetatif, dari mulai cangkok, setek, okulasi, sampai kultur jaringan. Satu diantara langkah yang paling poluler yaitu setek. Langkah tersebut mempunyai beberepa kelebihan salah satunya gampang dikerjakan, karakter pohon kopi yang dihasilkan sama persis dengan induknya, akhirnya seragam serta lebih cepat berbuah.
Langkah setek juga mempunyai kekurangan. Pohon kopi yang dihasilkan dari penyetekan tak memiliki akar tunjang. Hingga pohon kopi gampang tercerabut maupun rubuh. Diluar itu, waktu pohon masih tetap muda rawan pada serangan nematoda. Tetapi saat ini kekurangan itu dapat diakali dengan tehnik penyambungan pohon.
Pilih induk pohon kopi
Step pertama yang perlu di perhatikan dalam perbanyakan setek yaitu pilih bahan tanaman juga sebagai induk pohon kopi yang bakal di kembangkan. Tidak sama dengan perbanyakan kopi arabika yang memakai varietas, pada kopi robusta umumnya memakai klon. Sebagian klon yang disarankan Puslit Kopi serta Kakao salah satunya BP 308, BP 42, BP 358, BP 409, SA 436, BP 939, BP 234, BP 288, BP 534, BP 936, SA 203. Sumber klon dapat diperoleh di balai-balai riset atau toko bibit terpercaya.
Kopi robusta memiliki karakter menyerbuk silang, oleh karenanya tehnik budidaya yang disarankan yaitu system poliklonal. System poliklonal adalah tehnik membudidayakan pohon kopi dari banyak klon. Untuk satu hamparan kebun bukan sekedar terbagi dalam satu klon pohon kopi, tetapi memakai 3-4 klon.
Tiap-tiap klon memiliki karakter yang berlainan hingga penanamannya mesti mengaplikasikan gabungan spesifik. Untuk tahu lebih detil karakter tiap-tiap klon, dapat di tanyakan ke penjual klon itu. Setelah itu, tentukan 3-4 klon pohon kopi yang paling pas dengan keadaan lingkungan semasing.
Alat-alat yang dibutuhkan untuk menyetek tanaman yaitu gunting daun, pisau tidak tebal yang tajam, perangsang akar serta media tumbuh. Perangsang akar dapat dibeli di toko pertanian memiliki bentuk ada yang cair ada pula yang tepung. Type yang kerap dipakai diantaranya Rooton F. Terkecuali memakai obat pabrik, dapat pula digunakan air kencing sapi.
Siapkan media tumbuh untuk menumbuhkan akar dari batang yang disetek. Media tumbuh itu mesti mempunyai drainase yang baik serta dapat mencengkram batang dengan kokoh. Kombinasi yang umum dipakai yaitu pasir halus serta kompos dengan perbandingan 3 : 1.
Buat bedengan dengan media tumbuh itu kurang lebih setinggi 15 cm. Tutup bedengan dengan sungkup dari plastik bening, tinggi sungkup lebih kurang 60 cm. Sungkup itu mesti dapat di buka serta ditutup untuk mempermudah kontrol. Posisi bedengan baiknya ada dibawah pohon penaung.
Tehnik menyetek pohon kopi
Kerjakan penyetekan pada penghujung musim hujan. Tentukan dahan yang berusia 3-6 bln., cukup muda tetapi telah berwarna coklat. Kerjakan pemotongan pada ruas 2-4 dari pucuk, pemotongan dikerjakan dengan cara miring supaya ujung setek meruncing. Panjang setek kurang lebih 10 cm, gunting 1/2 dari helai-helai daunnya untuk kurangi penguapan. Jagalah kelembapan ranting yang sudah disetek supaya tak kering oleh angin dengan menempatkannya dalam karung basah.
Sesudah ranting dipotong, celupkan pangkal setek pada cairan perangsang akar. Untuk hormon buatan pabrik baca ketentuan atau dosis penggunaannya, untuk yang memakai urine sapi encerkan 100 ml kencing sapi dengan 1 liter air. Celupkan bahan setek itu sepanjang 10-15 detik saat sebelum ditancapkan ke media tumbuh.
Tancapkan stek pohon kopi pada bedengan media tumbuh dengan jarak 15×15 cm. Atur kedalaman batang setek seputar 5-7 cm. Siram bedengan dengan gembor 1-2 kali satu hari dengan buka serta tutup sungkup. Kerjakan hati-hati supaya tak mengakibatkan kerusakan tanaman. Sesudah lebih kurang 3 bln. dalam media tumbuh, umumnya setek telah mulai berakar buka penutup sungkup. Pada bln. ke-4 setek pohon kopi telah siap untuk dipindahkan kedalam polybag.
Pembibitan pohon kopi
Siapkan tempat yang telah di beri naungan untuk pembibitan pohon kopi supaya terlepas dari panas matahari serta hujan dengan cara segera. Naungan dapat memakai paranet atau daun sirap.
Siapkan media tanam yang terbagi dalam kombinasi tanah serta kompos dengan komposisi 2 : 1. Pindahkan setek pohon kopi dari bedengan media tumbuh kedalam polybag. Letakan polybag berbaris dengan lebar satu mtr. untuk mempermudah perawatan.
Perawatan yang dibutuhkan pada bibit pohon kopi diantaranya yaitu penyiraman serta pemupukan. Kerjakan penyiraman 1-2 kali satu hari atau bergantung kelembapan tanah. Pemupukan dapat dikerjakan dengan menyiramkan kombinasi kotoran sapi, air serta urea dengan komposisi 10 : 10 : 1. Dosis penyiramam untuk tiap-tiap bibit pohon kopi kurang lebih satu batok kelapa tiap-tiap minggu. Bibit pohon kopi dapat dipindahkan ke areal tanam sesudah berusia 8-9 bln..
0 komentar:
Posting Komentar