Panduan teknis budidaya tomat
Tomat (Lycopersicon esculentum L.) adalah tanaman asli dari Amerika Tengah serta Selatan. Tanaman ini idealnya ditanam pada kisaran suhu 20-27oC dengan curah hujan seputar 750-1250 mg per th.. Dengan cara umum tomat bisa tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-1500 m dpl.
Saat ini ada kian lebih 400 varietas tomat yang ditanam dengan cara global. Ada varietas yang cuma pas di dataran tinggi seperti berlian, mutiara serta kada. Ada yang pas di dataran rendah seperti varietas intan, ratna serta CLN. Ada pula yang dapat ditanam baik di dataran tinggi ataupun rendah, seperti GH2 serta GH4.
Pilih benih tomat
Untuk pilih type tomat yang bakal ditanam sebaiknya cocokkan dulu dengan karateristik tempat. Jika kebun Anda ada di dataran tinggi pastikan varietas yang pas untuk dataran tinggi begitupun demikian sebaliknya.
Benih tomat dapat diperoleh dengan gampang di beberapa toko penyedia saprotan. Jika Anda susah memperolehnya atau harga nya terlampau mahal, kita dapat membuatnya sendiri. Langkahnya dengan menyeleksi buah tomat yang terbaik dari sisi ukuran (besar) serta bentuk (tak cacat).
Langahnya seperti berikut, tentukan buah tomat yang bakal jadikan benih. Lalu biarlah buah tomat itu menua di pohon. Sesudah cukup tua ambillah bijinya serta bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Kemudian rendam di air, tentukan biji yang terbenam. Lalu kerjakan seleksi sekali lagi pada biji tomat, tentukan yang memiliki bentuk prima (tak cacat atau keriput). Kemudian keringkan dengan dijemur serta taruh dalam wadah yang kering serta steril.
Penyemaian benih tomat
Saat sebelum ditanam dengan cara luas, benih tomat baiknya disemaikan dulu hingga mempunyai daun serta batang yang cukup kuat. Penyemaian sebaiknya dikerjakan diatas media yang terpisah dengan penanaman masal. Saksikan langkah bikin media persemaian untuk tanaman hortikultura.
Untuk budidaya tomat, baiknya tentukan media persemaian dengan ploybag. Hal semacam ini untuk kurangi kemungkinan tanaman stres saat dipindahkan. Tetapi persemaian polybag ini biayanya relatif lebih mahal. Jika Anda pilih persemaian bedeng, sebaiknya hati-hati waktu mencabut serta memindahkan bibit. Lamanya penyemaian hingga tanaman siap dipindahkan seputar 35-40 hari.
Panduan untuk persemaian bedengan, buat larikan (garis) di atas media persemaian dengan jarak antar larik 5 cm serta kedalaman larik 1 cm. Lalu taburkan benih dalam larikan, jangan sempat bertumpuk-tumpuk, baiknya jarak antar benih 2-3 cm. Lalu tutup larikan dengan tanah serta siram seperlunya. Cara pemindahanbisa dikerjakan dengan dua langkah. Pertama dengan pencabutan, saat sebelum benih dicabut siram dengan air untuk melunakan media hingga akar tak putus saat ditarik. Ke-2, langkah putar yakni mengambil tanaman dengan tanah di sekelilingnya.
Panduan untuk persemaian polybag/pot, sesudah media persemaian di buat lubangi permukaanya sedalam 1 cm. Lalu tambahkan biji tomat satu butir untuk tiap-tiap polybag, tutup dengan media tanam. Langkah memindahkannya yaitu dengan merobek atau melepas polybag/pot. Lantas masukkan tanaman beserta tanah yang ada di polybag/pot kedalam lubang tanam.
Pemrosesan tanah
Tomat tumbuh baik pada tingkat keasaman tanah pH 5, 5-7. Jika tanah terlampau asam (5, 5), imbuhkan dolomit atau kapur pertanian. Faedah pengapuran terkecuali menaikan pH tanah juga untuk melakukan perbaikan susunan tanah. Dosisnya mesti sesuai dengan tingkat pH tanah semasing.
Bajak atau cangkul tanah sampai gembur lalu bentuk bedengan dengan ketinggian 30 cm, lebar 1 mtr. serta pajang ikuti kontur tempat. Buat jarak antar bedeng selebar 30-40 cm. Lalu diamkan tanah kurang lebih 1 minggu.
Kemudian, berikanlah pupuk basic berbentuk pupuk organik seperti pupuk kandang atau pupuk kompos sejumlah 20 ton per hektar. Aduk sampai rata di atas bedengan. Untuk memperkaya kandungan fosfor dapat ditambahkan pupuk TSP seperlunya (kurang lebih 5 gr per tanaman). Untuk budidaya tomat organik, janganlah ditambahkan pupuk kimia namun pupuk basic mesti semakin banyak, kurang lebih 30-40 ton per hektar.
Lalu tutup bedengan dengan mulsa plastik, penutupan dengan mulsa sangatlah bermanfaat terlebih pada musim kemarau. Mulsa plastik bermanfaat untuk menjaga kelembapan tanah, mengatur gulma serta supaya buah tomat terus bersih tak menyentuh tanah. Biarlah kembali tanah sepanjang 1 minggu saat sebelum ditanami.
Penanaman bibit tomat
Pertama-tama buat lubang tanam pada mulsa dengan diameter 5-7 cm. Dalam satu bedengan ada dua lajur lubang tanam, jarak antar lajur sebesar 70-80 cm serta jarak antar lubang dalam satu lajur 40-50 cm, kedalaman lubang tanam kurang lebih 5-7 cm.
Kemudian masukkan bibit siap tanam. Untuk bibit yang disemai dalam polybag atau pot, terlepas terlebih dulu wadahnya lantas masukkan seluruhnya media tanam tanpa ada mencabut akar tanaman. Lalu tutup serta ratakan dengan tanah seputar. Untuk bibit yang ditanam di persemaian bedeng, masukkan tanaman lalu timbun dengan tanah sisa galian lubang. Ratakan serta siram dengan air untuk melindungi kelembabannya.
Pemeliharaan serta perawatan
Tanaman tomat cukup peka serta butuh perawatan yang intensif. Tanaman ini sangatlah rawan pada hama serta penyakit, terlebih yang ditanam di dataran rendah. Sesudah pemanenan, kemungkinan rusaknya buah tomat masih tetap tinggi seputar 20-50%. Tersebut sebagian perawatan utama jika kita akan lakukan budidaya tomat.
Hama serta penyakit tanaman tomat
a. Penyulaman
Penyulaman berperan untuk ganti tanaman yang tidak berhasil tumbuh, baik sakit atau rebah lantaran cuaca. Penyulaman dikerjakan sesudah satu minggu tomat ditanam. Cabut tanaman yang tampak tak sehat (kuning/layu) atau mati. Ubah dengan bibit bekas penyemaian.
b. Penyiangan
Penyiangan dalam budidaya tomat umumnya dikerjakan 3-4 kali sepanjang musim tanam. Pada areal tanam yang ditutup mulsa penyiangan dapat lebih tidak sering lagi. Penyiangan mempunyai tujuan untuk mengangkat gulma yang ada di areal tanam. Perkembangan gulma bakal menganggu tanaman, lantaran tanaman mesti berkompetisi dalam memperoleh nutrisi. Diluar itu gulma juga mengundang hama serta penyakit yang dapat menyerang tanaman paling utama.
c. Pemangkasan
Pemangkasan pada tanaman tomat dikerjakan tiap-tiap minggu. Pemangkasan tunas yang tumbuh pada ketiak daun mesti selekasnya supaya tak tumbuh jadi batang. Pemangkasan tunas muda dapat dikerjakan dengan tangan. Tetapi jika batang telah terlampau keras, baiknya pakai pisau atau gunting. Untuk mengatur ketinggian tanaman tomat, ujung tanaman dapat dipotong. Pemotongan ujung tanaman dikerjakan sesudah tampak jumlah dompolan buah seputar 5-7 buah.
d. Pemupukan tambahan
Pada budidaya tomat organik, semprotkan pupuk organik cair yang memiliki kandungan kalium tinggi ketika tanaman bakal berbunga serta berbuah (fase generatif). Penyemprotan dapat dikerjakan tiap-tiap minggu. Mesti di perhatikan, pupuk organik cair mesti diencerkan terlebih dulu, 1 liter pupuk cair dengan 100 liter air. Utama untuk dicatat, konsentrasi pupuk organik cair tak bisa melebihi 2%. Diluar itu, kita dapat memberikan pupuk kandang atau kompos sesudah tanaman berusia 2-3 minggu dengan dosis satu gengam tangan per tanaman.
Untuk budidaya tomat non-organik, pada umur 1 minggu berikanlah kombinasi urea serta KCl dengan perbandingan 1 : 1 sejumlah 1-2 gr per tanaman. Setelah usia 2-3 minggu berikanlah kembali urea serta KCl sejumlah 5 gr per tanaman. Apabila pada usia kian lebih 4 minggu tanaman masih tetap tampak kurang gizi berikanlah urea serta KCl sejumlah 7 garm per tanaman. Cermati, pemberian urea serta KCl jangan sempat tentang tanaman lantaran dapat melukai tanaman itu. Berikanlah jarak 5-7 cm dari tanaman.
e. Penyiraman serta pengairan
Tanaman tomat tak terlampau banyak memerlukan air, tetapi jangan sempat kekurangan. Keunggulan air dalam budidaya tomat bikin perkembangan vegetatif (daun serta batang) yang subur namun bakal menghalangi fase generatif. Demikian sebaliknya, kekuranga air yang berkelanjutan dapat mengakibatkan pecah-pecah pada buah tomat yang dihasilkan.
Kekeringan yang panjang dapat mengakibatkan kerontokan bunga. Penyiraman sebaiknya sesuai dengan keadaan cuaca. Apabila curah hujan cukup relatif tak perlu lagi penyiraman. Malah yang perlu diperbaiki yaitu saluran drainase supaya air tak menggenang di sekitar areat tanaman. Pada musim kemarau, penyiraman dapat dikerjakan saat pagi hari. Hindari jangan sempat tanah retak-retak kekeringan.
f. Pemasangan lenjeran
Pemasangan lenjeran atau ajir mempunyai tujuan juga sebagai tempat mengikatkan tanaman supaya tak rubuh. Lenjeran di buat dari bambu selama 1, 5-2 mtr.. Lenjeran ditancapkan pada jarak seputar 10-20 cm dari tanaman. Lenjeran dapat dilewatkan tegak mandiri atau ujungnya diikatkan dengan lenjeran lain yang berdekatan. Pengikatan ujung bermanfaat untuk memperkokoh posisi lenjeran.
Pemasangan lenjeran sebaiknya sedini mungkin saja untuk menghindar luka pada akar tanaman disebabkan penancapan. Tanaman yang masih tetap kecil akarnya belum menebar kemana-mana hingga kemungkinan tertancap kecil. Luka pada akar yang disebabkan tusukan lenjeran dapat menghalangi perkembangan serta mengundang penyakit.
Pemasangan lenjeran dikerjakan sesudah tinggi tanaman sekitar 10-15 cm. Ikatkan tanaman tomat dengan tali plastik pada lenjeran. Jenis ikatan baiknya berupa angka 8 supaya batang tomat tak terluka lantaran bergesekan dengan tiang lenjeran. Ikatan sebaiknya janganlah terlampau kuat supaya tak menghalangi pembesaran batang. Kemudian, tiap-tiap tanaman jadi tambah tinggi 20 cm ikatkan batang tanaman dengan tali plastik pada lenjeran.
Pengendalian hama serta penyakit
Sebagian type hama serta penyakit yang sering menyerang budidaya tomat diantaranya, ulat buah, kutu daun thrips, lalat putih, lalat buah, tungau, nematoda, penyakit layu, bercak daun, penyakit kapang daun, bercak coklat, busuk daun serta busuk buah. Jika serangannya menggila, hama serta penyakit itu dapat disemprot dengan pestisida. Pemakaian pestisida mesti bijak, cocokkan dengan sekitar lingkungan (beberapa petani lain), kisah penyemprotan serta ikuti panduan/dosis pemakaian. Jika tomat yang bakal di produksi ditujukan untuk pasar organik, sebaiknya memakai pestisida yang alami. Silakan saksikan langkah bikin pestisida organik.
Hama serta penyakit pada budidaya tomat tak dapat diberantas dengan cuma memercayakan pestisida saja. Lantaran faedah pestisida cuma sesaat serta periode pendek. Selebihnya serangan hama serta penyakit bakal terus datang serta kemungkinan bakal lebih resisten. Menaikan dosis pemakaian pestisida mungkin saja efisien namun bakal menyebabkan dampak lingkungan yang jelek serta menaikan cost produksi. Bila juga mesti memakai pestisida baiknya bertukar-ganti merk dengan bahan aktif tidak sama.
Untuk menanggulangi hama serta penyakit secara detail pakai prinsip-prinsip ingindalian hama terpadu (PHT). Aplikasi PHT mesti dikerjakan dengan cara berkaitan. Mengenai variabel-variabel yang perlu di perhatikan diantaranya penentuan bibit unggul atau varietas yang pas, benih bebas penyakit, pemberian pupuk berimbang, perputaran tanaman, memakai predator alami, memakai tanaman pengusir hama serta paling akhir penyemprotan pestisida baik kimia sintetis ataupun alami.
Pemanenan budidaya tomat
Budidaya tomat baru dapat dipanen 60-100 hari sesudah tanam, bergantung dari varietasnya. Pemilihan saat panen berdasar pada usia tanaman kadang waktu tak efisien. Baiknya pakai penilaian fisik pada tanaman. Tanaman tomat telah disebutkan siap panen jika kulit buah beralih dari hijau jadi kekuning-kuningan, sisi pinggir daun menguning serta sisi batang jadi kering.
Pemetikan sebaiknya dikerjakan pada pagi atau sore hari lantaran pada siang hari tanaman masih tetap lakukan fotosintesis. Pada situasi sekian penguapan tengah tingi-tingginya hingga buah tomat yang dipetik bakal cepat layu. Pemanenan dapat dikerjakan tiap-tiap 2-3 hari sekali. Di Indonesia produktivitas tanaman tomat dengan cara rata-rata meraih 15, 84 ton per hektar. Tetapi untuk varietas spesifik serta didaerah-daerah spesifik dapat meraih 25-30 ton per hektar.
Tomat (Lycopersicon esculentum L.) adalah tanaman asli dari Amerika Tengah serta Selatan. Tanaman ini idealnya ditanam pada kisaran suhu 20-27oC dengan curah hujan seputar 750-1250 mg per th.. Dengan cara umum tomat bisa tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-1500 m dpl.
Saat ini ada kian lebih 400 varietas tomat yang ditanam dengan cara global. Ada varietas yang cuma pas di dataran tinggi seperti berlian, mutiara serta kada. Ada yang pas di dataran rendah seperti varietas intan, ratna serta CLN. Ada pula yang dapat ditanam baik di dataran tinggi ataupun rendah, seperti GH2 serta GH4.
Pilih benih tomat
Untuk pilih type tomat yang bakal ditanam sebaiknya cocokkan dulu dengan karateristik tempat. Jika kebun Anda ada di dataran tinggi pastikan varietas yang pas untuk dataran tinggi begitupun demikian sebaliknya.
Benih tomat dapat diperoleh dengan gampang di beberapa toko penyedia saprotan. Jika Anda susah memperolehnya atau harga nya terlampau mahal, kita dapat membuatnya sendiri. Langkahnya dengan menyeleksi buah tomat yang terbaik dari sisi ukuran (besar) serta bentuk (tak cacat).
Langahnya seperti berikut, tentukan buah tomat yang bakal jadikan benih. Lalu biarlah buah tomat itu menua di pohon. Sesudah cukup tua ambillah bijinya serta bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Kemudian rendam di air, tentukan biji yang terbenam. Lalu kerjakan seleksi sekali lagi pada biji tomat, tentukan yang memiliki bentuk prima (tak cacat atau keriput). Kemudian keringkan dengan dijemur serta taruh dalam wadah yang kering serta steril.
Penyemaian benih tomat
Saat sebelum ditanam dengan cara luas, benih tomat baiknya disemaikan dulu hingga mempunyai daun serta batang yang cukup kuat. Penyemaian sebaiknya dikerjakan diatas media yang terpisah dengan penanaman masal. Saksikan langkah bikin media persemaian untuk tanaman hortikultura.
Untuk budidaya tomat, baiknya tentukan media persemaian dengan ploybag. Hal semacam ini untuk kurangi kemungkinan tanaman stres saat dipindahkan. Tetapi persemaian polybag ini biayanya relatif lebih mahal. Jika Anda pilih persemaian bedeng, sebaiknya hati-hati waktu mencabut serta memindahkan bibit. Lamanya penyemaian hingga tanaman siap dipindahkan seputar 35-40 hari.
Panduan untuk persemaian bedengan, buat larikan (garis) di atas media persemaian dengan jarak antar larik 5 cm serta kedalaman larik 1 cm. Lalu taburkan benih dalam larikan, jangan sempat bertumpuk-tumpuk, baiknya jarak antar benih 2-3 cm. Lalu tutup larikan dengan tanah serta siram seperlunya. Cara pemindahanbisa dikerjakan dengan dua langkah. Pertama dengan pencabutan, saat sebelum benih dicabut siram dengan air untuk melunakan media hingga akar tak putus saat ditarik. Ke-2, langkah putar yakni mengambil tanaman dengan tanah di sekelilingnya.
Panduan untuk persemaian polybag/pot, sesudah media persemaian di buat lubangi permukaanya sedalam 1 cm. Lalu tambahkan biji tomat satu butir untuk tiap-tiap polybag, tutup dengan media tanam. Langkah memindahkannya yaitu dengan merobek atau melepas polybag/pot. Lantas masukkan tanaman beserta tanah yang ada di polybag/pot kedalam lubang tanam.
Pemrosesan tanah
Tomat tumbuh baik pada tingkat keasaman tanah pH 5, 5-7. Jika tanah terlampau asam (5, 5), imbuhkan dolomit atau kapur pertanian. Faedah pengapuran terkecuali menaikan pH tanah juga untuk melakukan perbaikan susunan tanah. Dosisnya mesti sesuai dengan tingkat pH tanah semasing.
Bajak atau cangkul tanah sampai gembur lalu bentuk bedengan dengan ketinggian 30 cm, lebar 1 mtr. serta pajang ikuti kontur tempat. Buat jarak antar bedeng selebar 30-40 cm. Lalu diamkan tanah kurang lebih 1 minggu.
Kemudian, berikanlah pupuk basic berbentuk pupuk organik seperti pupuk kandang atau pupuk kompos sejumlah 20 ton per hektar. Aduk sampai rata di atas bedengan. Untuk memperkaya kandungan fosfor dapat ditambahkan pupuk TSP seperlunya (kurang lebih 5 gr per tanaman). Untuk budidaya tomat organik, janganlah ditambahkan pupuk kimia namun pupuk basic mesti semakin banyak, kurang lebih 30-40 ton per hektar.
Lalu tutup bedengan dengan mulsa plastik, penutupan dengan mulsa sangatlah bermanfaat terlebih pada musim kemarau. Mulsa plastik bermanfaat untuk menjaga kelembapan tanah, mengatur gulma serta supaya buah tomat terus bersih tak menyentuh tanah. Biarlah kembali tanah sepanjang 1 minggu saat sebelum ditanami.
Penanaman bibit tomat
Pertama-tama buat lubang tanam pada mulsa dengan diameter 5-7 cm. Dalam satu bedengan ada dua lajur lubang tanam, jarak antar lajur sebesar 70-80 cm serta jarak antar lubang dalam satu lajur 40-50 cm, kedalaman lubang tanam kurang lebih 5-7 cm.
Kemudian masukkan bibit siap tanam. Untuk bibit yang disemai dalam polybag atau pot, terlepas terlebih dulu wadahnya lantas masukkan seluruhnya media tanam tanpa ada mencabut akar tanaman. Lalu tutup serta ratakan dengan tanah seputar. Untuk bibit yang ditanam di persemaian bedeng, masukkan tanaman lalu timbun dengan tanah sisa galian lubang. Ratakan serta siram dengan air untuk melindungi kelembabannya.
Pemeliharaan serta perawatan
Tanaman tomat cukup peka serta butuh perawatan yang intensif. Tanaman ini sangatlah rawan pada hama serta penyakit, terlebih yang ditanam di dataran rendah. Sesudah pemanenan, kemungkinan rusaknya buah tomat masih tetap tinggi seputar 20-50%. Tersebut sebagian perawatan utama jika kita akan lakukan budidaya tomat.
Hama serta penyakit tanaman tomat
a. Penyulaman
Penyulaman berperan untuk ganti tanaman yang tidak berhasil tumbuh, baik sakit atau rebah lantaran cuaca. Penyulaman dikerjakan sesudah satu minggu tomat ditanam. Cabut tanaman yang tampak tak sehat (kuning/layu) atau mati. Ubah dengan bibit bekas penyemaian.
b. Penyiangan
Penyiangan dalam budidaya tomat umumnya dikerjakan 3-4 kali sepanjang musim tanam. Pada areal tanam yang ditutup mulsa penyiangan dapat lebih tidak sering lagi. Penyiangan mempunyai tujuan untuk mengangkat gulma yang ada di areal tanam. Perkembangan gulma bakal menganggu tanaman, lantaran tanaman mesti berkompetisi dalam memperoleh nutrisi. Diluar itu gulma juga mengundang hama serta penyakit yang dapat menyerang tanaman paling utama.
c. Pemangkasan
Pemangkasan pada tanaman tomat dikerjakan tiap-tiap minggu. Pemangkasan tunas yang tumbuh pada ketiak daun mesti selekasnya supaya tak tumbuh jadi batang. Pemangkasan tunas muda dapat dikerjakan dengan tangan. Tetapi jika batang telah terlampau keras, baiknya pakai pisau atau gunting. Untuk mengatur ketinggian tanaman tomat, ujung tanaman dapat dipotong. Pemotongan ujung tanaman dikerjakan sesudah tampak jumlah dompolan buah seputar 5-7 buah.
d. Pemupukan tambahan
Pada budidaya tomat organik, semprotkan pupuk organik cair yang memiliki kandungan kalium tinggi ketika tanaman bakal berbunga serta berbuah (fase generatif). Penyemprotan dapat dikerjakan tiap-tiap minggu. Mesti di perhatikan, pupuk organik cair mesti diencerkan terlebih dulu, 1 liter pupuk cair dengan 100 liter air. Utama untuk dicatat, konsentrasi pupuk organik cair tak bisa melebihi 2%. Diluar itu, kita dapat memberikan pupuk kandang atau kompos sesudah tanaman berusia 2-3 minggu dengan dosis satu gengam tangan per tanaman.
Untuk budidaya tomat non-organik, pada umur 1 minggu berikanlah kombinasi urea serta KCl dengan perbandingan 1 : 1 sejumlah 1-2 gr per tanaman. Setelah usia 2-3 minggu berikanlah kembali urea serta KCl sejumlah 5 gr per tanaman. Apabila pada usia kian lebih 4 minggu tanaman masih tetap tampak kurang gizi berikanlah urea serta KCl sejumlah 7 garm per tanaman. Cermati, pemberian urea serta KCl jangan sempat tentang tanaman lantaran dapat melukai tanaman itu. Berikanlah jarak 5-7 cm dari tanaman.
e. Penyiraman serta pengairan
Tanaman tomat tak terlampau banyak memerlukan air, tetapi jangan sempat kekurangan. Keunggulan air dalam budidaya tomat bikin perkembangan vegetatif (daun serta batang) yang subur namun bakal menghalangi fase generatif. Demikian sebaliknya, kekuranga air yang berkelanjutan dapat mengakibatkan pecah-pecah pada buah tomat yang dihasilkan.
Kekeringan yang panjang dapat mengakibatkan kerontokan bunga. Penyiraman sebaiknya sesuai dengan keadaan cuaca. Apabila curah hujan cukup relatif tak perlu lagi penyiraman. Malah yang perlu diperbaiki yaitu saluran drainase supaya air tak menggenang di sekitar areat tanaman. Pada musim kemarau, penyiraman dapat dikerjakan saat pagi hari. Hindari jangan sempat tanah retak-retak kekeringan.
f. Pemasangan lenjeran
Pemasangan lenjeran atau ajir mempunyai tujuan juga sebagai tempat mengikatkan tanaman supaya tak rubuh. Lenjeran di buat dari bambu selama 1, 5-2 mtr.. Lenjeran ditancapkan pada jarak seputar 10-20 cm dari tanaman. Lenjeran dapat dilewatkan tegak mandiri atau ujungnya diikatkan dengan lenjeran lain yang berdekatan. Pengikatan ujung bermanfaat untuk memperkokoh posisi lenjeran.
Pemasangan lenjeran sebaiknya sedini mungkin saja untuk menghindar luka pada akar tanaman disebabkan penancapan. Tanaman yang masih tetap kecil akarnya belum menebar kemana-mana hingga kemungkinan tertancap kecil. Luka pada akar yang disebabkan tusukan lenjeran dapat menghalangi perkembangan serta mengundang penyakit.
Pemasangan lenjeran dikerjakan sesudah tinggi tanaman sekitar 10-15 cm. Ikatkan tanaman tomat dengan tali plastik pada lenjeran. Jenis ikatan baiknya berupa angka 8 supaya batang tomat tak terluka lantaran bergesekan dengan tiang lenjeran. Ikatan sebaiknya janganlah terlampau kuat supaya tak menghalangi pembesaran batang. Kemudian, tiap-tiap tanaman jadi tambah tinggi 20 cm ikatkan batang tanaman dengan tali plastik pada lenjeran.
Pengendalian hama serta penyakit
Sebagian type hama serta penyakit yang sering menyerang budidaya tomat diantaranya, ulat buah, kutu daun thrips, lalat putih, lalat buah, tungau, nematoda, penyakit layu, bercak daun, penyakit kapang daun, bercak coklat, busuk daun serta busuk buah. Jika serangannya menggila, hama serta penyakit itu dapat disemprot dengan pestisida. Pemakaian pestisida mesti bijak, cocokkan dengan sekitar lingkungan (beberapa petani lain), kisah penyemprotan serta ikuti panduan/dosis pemakaian. Jika tomat yang bakal di produksi ditujukan untuk pasar organik, sebaiknya memakai pestisida yang alami. Silakan saksikan langkah bikin pestisida organik.
Hama serta penyakit pada budidaya tomat tak dapat diberantas dengan cuma memercayakan pestisida saja. Lantaran faedah pestisida cuma sesaat serta periode pendek. Selebihnya serangan hama serta penyakit bakal terus datang serta kemungkinan bakal lebih resisten. Menaikan dosis pemakaian pestisida mungkin saja efisien namun bakal menyebabkan dampak lingkungan yang jelek serta menaikan cost produksi. Bila juga mesti memakai pestisida baiknya bertukar-ganti merk dengan bahan aktif tidak sama.
Untuk menanggulangi hama serta penyakit secara detail pakai prinsip-prinsip ingindalian hama terpadu (PHT). Aplikasi PHT mesti dikerjakan dengan cara berkaitan. Mengenai variabel-variabel yang perlu di perhatikan diantaranya penentuan bibit unggul atau varietas yang pas, benih bebas penyakit, pemberian pupuk berimbang, perputaran tanaman, memakai predator alami, memakai tanaman pengusir hama serta paling akhir penyemprotan pestisida baik kimia sintetis ataupun alami.
Pemanenan budidaya tomat
Budidaya tomat baru dapat dipanen 60-100 hari sesudah tanam, bergantung dari varietasnya. Pemilihan saat panen berdasar pada usia tanaman kadang waktu tak efisien. Baiknya pakai penilaian fisik pada tanaman. Tanaman tomat telah disebutkan siap panen jika kulit buah beralih dari hijau jadi kekuning-kuningan, sisi pinggir daun menguning serta sisi batang jadi kering.
Pemetikan sebaiknya dikerjakan pada pagi atau sore hari lantaran pada siang hari tanaman masih tetap lakukan fotosintesis. Pada situasi sekian penguapan tengah tingi-tingginya hingga buah tomat yang dipetik bakal cepat layu. Pemanenan dapat dikerjakan tiap-tiap 2-3 hari sekali. Di Indonesia produktivitas tanaman tomat dengan cara rata-rata meraih 15, 84 ton per hektar. Tetapi untuk varietas spesifik serta didaerah-daerah spesifik dapat meraih 25-30 ton per hektar.
0 komentar:
Posting Komentar