Cara membuat pestisida organik

Advertisement
advertisement
Cara membuat pestisida organik

Cara membuat pestisida organik

Pestisida organik adalah ramuan obat-obatan untuk mengatur hama serta penyakit tanaman yang di buat dari beberapa bahan alami. Beberapa bahan untuk bikin pestisida organik di ambil dari tumbuhan-tumbuhan, hewan serta mikroorganisme. Lantaran di buat dari beberapa bahan yang ada di alam bebas, pestisida type ini lebih ramah lingkungan serta lebih aman untuk kesehatan manusia. 

Apabila dibanding dengan pestisida kimia, pestisida organik memiliki sebagian keunggulan. Pertama, lebih ramah pada alam, lantaran karakter material organik gampang terurai jadi bentuk lain. Hingga efek toksinnya tak menetap kurun waktu yang lama di alam bebas. Ke-2, residu pestisida organik tak bertahan lama pada tanaman, hingga tanaman yang disemprot lebih aman untuk dikonsumsi. Ketiga, dipandang dari segi ekonomi pemakaian pestisida organik memberi nilai lebih pada product yang dihasilkan. Product pangan non-pestisida harga nya tambah baik di banding product konvensional. Diluar itu, pembuatan pestisida organik dapat dikerjakan sendiri oleh petani hingga menghemat pengeluaran cost produksi. Ke empat, pemakaian pestisida organik yang diintegrasikan dengan rencana ingindalian hama terpadu akan tidak mengakibatkan resistensi pada hama. 

Tetapi terdapat banyak kekurangan dari pestisida organik, diantaranya kurang praktis. Pestisida organik tak dapat disimpan dalam periode lama. Sesudah di buat mesti selekasnya diterapkan hingga kita mesti membuatnya setiapkali bakal lakukan penyemprotan. Diluar itu, beberapa bahan pestisida organik lumayan susah diperoleh dalam jumlah serta kontinuitas yang cukup. Dari segi efektifitas, hasil penyemprotan pestisida organik tak secepat pestisida kimia sintetis. Butuh saat serta frekwensi penyemprotan yang seringkali untuk membuatnya efisien. Diluar itu, pestisida organik relatif tak tahan pada cahaya matahari serta hujan. Tetapi bersamaan perubahan tehnologi pertanian organik bakal banyak inovasi-inovasi yang diketemukan dalam menanggulangi kendala itu. 

Bahan baku pestisida organik 

Sisi tumbuhan yang di ambil untuk bahan pestisida organik umumnya memiliki kandungan zat aktif dari grup metabolit sekunder seperti alkaloid, terpenoid, fenolik serta beberapa zat kimia yang lain. Bahan aktif ini dapat memengaruhi hama dengan beragam langkah seperti penghalau (repellent), penghambat makan (anti feedant), penghambat perkembangan (growth regulator), penarik (attractant) serta juga sebagai toksin mematikan. Sedang, pestisida organik yang terbuat dari sisi hewan umumnya datang dari urin. Sebagian mikroorganisme juga di ketahui dapat mengatur hama yang dapat digunakan untuk bikin pestisida

Jenis pestisida organik serta langkah membuatnya 

Ada beragam langkah atau resep untuk bikin pestisida organik. Sampai sekarang ini tak ada standardisasi pembuatan pestisida organik. Resep-resep pestisida organik umumnya diperoleh dari pengalaman beberapa petani, kearifan lokal orang-orang, hasil percobaan beberapa praktisi serta berdasar pada riset ilmiah. Di bawah ini cara-cara bikin pestisida organik yang kerap dipakai beberapa petani untuk mengatur hama serta penyakit.

a. Pengendali serangga penghisap (kepik serta kutu-kutuan) 

Siapkan beberapa bahan tersebut, daun surian 1 kg, daun tembakau 1kg, daun lagundi 1 kg, daun titonia 1 kg, air kelapa sejumlah 2 liter, gambir 0, 5 ons, garam dapur 1 ons serta air panas 500 ml. Lalu siapkan penumbuk dari batu. Tumbuk daun tembakau, daun surian daun lagundi serta daun titania, aduk sampai rata. Jika telah lembut, rendam di air kelapa serta aduk-aduk. Lalu ekstrak kombinasi itu lewat cara diperas dengan kain. Saring kembali hasil perasan serta imbuhkan garam lantas kocek larutan. Siapkan cairan gambir lewat cara melarutkan 1/2 ons gambir dalam 500 ml air panas, lantas saring dengan kain halus. Langkah paling akhir campur larutan daun-daunan serta larutan gambir. Masukkan dalam botol atau jerigen plastik. Ramuan pestisida organik siap untuk dipakai.

Langkah memakai pestisida organik ini yaitu dengan mengencerkan 500 ml larutan dalam 10 liter air bersih. Aduk sampai rata serta masukkan dalam tangki penyemprot. Kerjakan penyemprotan pada pucuk tanaman terlebih dulu lalu permukaan atas serta bawah daun. Frekwensi penyemprotan disarankan 2 x satu minggu sampai populasi larva atau kutu menyusut serta tak membahayakan lagi.

b. Pengendali ulat pemakan daun 

Siapkan beberapa bahan yang dibutuhkan diantaranya, air kelapa 2 liter, ragi tape 1 butir, bawang putih 4 ons, deterjen 0, 5 ons serta kapur tohor 4 ons. Langkah pertama yaitu tumbuk bawang putih sampai halus. Lalu larutkan deterjen ke air kelapa serta aduk sampai rata. Kemudian, input hasil tumbukan bawang putih, ragi tape serta kapur tohor. Saring kombinasi itu dengan kain halus. Langkah paling akhir, fermentasikan cairan sepanjang 20 hari dalam wadah tertutup. Pestisida organik pengusir ulat daun siap dipakai.

Langkah pemakaian, encerkan larutan pestisida organik sejumlah 500 ml dengan 10 liter air bersih. Aduk sampai rata serta masukkan dalam tangki penyemprot. Frekwensi pemakaian sejumlah 2 kali satu minggu, kerjakan selalu hingga serangan ulat alami penurunan hingga skala aman.

c. Pengendali penyakit cendawan atau jamur 

Siapkan beberapa bahan tersebut, daun dakinggang gajah 5 ons, lengkuas 3 ons, jahe 3 ons, bawang putih 3 ons serta ekstrak titonia 3 liter. Tumbuk daun galinggang gajah, lalu parut jahe serta lengkuas. Siapkan larutan daun titonia lewat cara menumbuk daun titonia sampai halus serta campur dengan 3 liter air, lalu saring dengan kain halus. Kemudian, masukkan beberapa bahan yang sudah ditumbuk serta diparut ke larutan titonia, aduk sampai rata. Saring serta peras kombinasi itu. Pestisida organik ingindali cendawan atau jamur siap dipakai.

Pemakaian, encerkan 500 ml pestisida organik ini dengan 10 liter air, aduk sampai rata serta masukkan kedalam tangki semprotan. Penyemprotan dilakuan pada semua sisi tanaman seperti pucuk, daun serta batang. Frekwensi pemakaian yang disarankan 2 kali dalam satu minggu sampai serangan melemah.

d. Pengendali penyakit yang dikarenakan bakteri 

Siapkan beberapa bahan tersebut, daun sirih satu ikat, kunyit 2 ons, bawang putih 3 ons serta ekstrak daun titonia 3 liter. Tumbuk beberapa bahan itu satu per satu atau dengan cara berbarengan. Rendam dalam ekstrak daun titonia sepanjang sebagian menit, lalu saring dengan kain halus. Pestisida pengusir bakteri siap dipakai. Langkah pemakaiannya dengan mengencerkan 500 ml larutan dalam 10 liter air. Frekwensi pemakaian 2 kali dalam satu minggu.

e. Pengendali serangga penghisap, kepik serta kutu-kutuan dari daun inggu 

Siapkan daun inggu 1, 5 kg, bunga tahi ayam 1, 5 kg, gambir 0, 5 ons, air kelapa 3 liter serta air bersih panas 500 ml. Daun inggu serta bunga tahi ayam ditumbuk sampai halus serta rendam di air kelapa. Peras serta saring kombinasi itu. Lantas siapkan larutan gambir dengan air panas yang telah disaring. Camprkan dual larutan itu, pestisida organik daun inggu siap dipakai.
Langkah pemakaian, 1 liter pestisida organik diencerkan dengan 10 liter air bersih. Aduk sampai rata serta masukkan dalam tangki penyemprot. Semprot semua sisi tanaman, frekwensi penyemprotan satu minggu 2 x.

f. Pengendali antraknosa pada tanaman cabe 

Siapkan daun galinggang gajah 2, 5 ons ; daun tembakau 2, 5 ons ; daun thitonia 2, 5 ons ; daun lagundi 2, 5 ons ; garam 1 ons serta gambir 3 buah. Tumbuk halus daun galinggang, tembakau, thitonia serta daun lagun. Lalu input kedalam ember yang diisi 1 liter air bersih, lantas imbuhkan garam serta biarlah sepanjang satu malam. Kemudian saring larutan itu serta peras airnya hingga kering. Cairkan tiga buah gambir dengan satu gelas air panas serta campur kedalam larutan, aduk sampai rata. Pestisida organik untuk mengatur antraknosa yang umum menyerang tanaman cabe siap dipakai.

Langkah memakainya, masukkan larutan diatas ke tangki semprot 15 liter. Penuhkan dengan air bersih serta aduk-aduk. Pemakaian pestisida organik ini sebiknya dikerjakan mulai sejak tanaman cabe mulai berbuah, semprotkan satu minggu sekali. Lalu amati tanaman, jika ada buah cabe yang diserang antraknosa selekasnya dipetik serta dibuang keluar tempat. Sebaiknya penyemprotan dikerjakan pagi atau sore hari. Air semprotan mesti berupa kabut agar rata serta tehnik penyemprotan dikerjakan dari bawah ke atas. Pada musim hujan kita dapat memberikan garam sejumlah 2, 5 ons lagi pada larutan.

Berdasar pada pengalaman, pestisida organik ini dapat mengatur serangan antraknosa hingga 80 persen. Ramuan tak tahan lama serta masih tetap dapat digunakan pada saat aromanya masih tetap khas. Jika aromanya telah beralih jadi kemampuannya juga telah alami penurunan. Baiknya di buat setiap saat kita bakal menggunakan.
Advertisement
advertisement
Cara membuat pestisida organik | Nurul Alfi Saadah | 5

0 komentar:

Posting Komentar