Kiat sukses budidaya jagung manis organik
Budidaya jagung manis (Zea mays saccharata) lebih rawan dari serangan hama serta penyakit di banding jagung umum. Tetapi dari segi nilai jual, jagung manis tawarkan harga yang tambah baik hingga apresiasi budidaya jagung manis tidak pernah surut. Lantaran sifatnya yang dapat dikonsumsi segera seperti jagung bakar atau jagung rebus, pasar jagung manis terbuka hingga ke tingkat retail.
Jagung manis berkembang dari type jagung umum type dent serta flint. Pada jagung manis berlangsung mutasi gen resesif yang menghalangi pergantian gula jadi pati. Kandungan gula pada jagung manis bertambah mulai hari ke-5 hinggan hari ke-15.
Budidaya jagung manis dapat dikerjakan dalam kisaran iklim yang luas. Tanaman ini mempunyai tingkat penyesuaian yang tinggi. Di Indonesia jagung manis dapat dibudidayakan dari mulai dataran rendah sampai pengunungan dengan ketinggian 1. 800 mtr. dpl bahkan juga dibelahan dunia lain dapat tumbuh pada 3. 000 mtr. dpl. Suhu optimum untuk perkembangan jagung manis yaitu 21-27oC, pada saat perkecambahan benih 23-27oC. Dengan cara teori budidaya jagung manis dapat tumbuh diatas tanah dengan tingkat keasaman 5-8 pH.
Budidaya jagung manis akan tidak optimal jika keperluan hara tak terpenuhi. Tanaman ini membutuhkan unsur nitrogen (N) dalam jumlah besar. Tetapi pemberian pupuk mesti memerhatikan keseimbangan pada nitrogen, kalium (K) serta pospat (P).
Pemrosesan tempat dengan cara organik
Budidaya jagung manis dapat ditanam di tempat sisa sawah dengan cara segera atau dapat di buat bedengan. Jika tempat yang digunakan sisa sawah, upayakan supaya tempat tak tergenang air. Bedengan pada tanaman jagung berperan untuk mengatur saluran drainase. Bedengan dapat di buat dengan ukuran lebar 1 mtr. serta tinggi 20-30 cm. Atur jarak antar bedengan sebesar 30 cm. Dalam satu bedeng dapat ditanam dua larik tanaman.
Pemupukan basic untuk budidaya jagung manis organik baiknya kombinasi dari pupuk kotoran ayam dengan kotoran sapi atau kambing dengan komposisi 1 : 1. Pupuk kotoran ayam memberi kandungan N yang banyak serta lebih cepat terurai, sedang pupuk kotoran sapi atau kambing lebih kaya K serta P. Keperluan pupuk dengan cara organik yaitu seputar 5 ton per hektar.
Disamping hama, budidaya jagung manis tak lepas dari serangan penyakit yang dikarenakan oleh bakteri, virus ataupun cendawan. Tersebut sebagian penyakit yang kerap menyerang tanaman jagung manis terlebih yang ditanam di daerah tropis :
Panen budidaya jagung manis
Jagung manis mulai berbunga sesudah 50 hari. Sepuluh hari saat sebelum panen paling utama, baiknya dikerjakan panen jagung muda. Pada saat ini bakal tumbuh dua tongkol jagung, petik tongkol yang paling bawah. Pemanenan tongkol muda ditujukan supaya konsumsi nutrisi pada tongkol paling utama terpenuhi, hingga akhirnya optimal. Terkecuali menuai tongkol muda, papaslah daun sisi bawah sejumlah 2-3 helai. Jika nampak kembali tunas-tunas buah muda saat sebelum panen paling utama, petiklah juga sebagai panen penambahan. Panen paling utama budidaya jagung manis dapat dikerjakan sesudah tanaman berusia 65-75 hari.
Cara panen seperti ini pas dikerjakan untuk type tanaman jagung manis satu tongkol. Type ini dipakai luas oleh beberapa petani di Indonesia, seperti varietas Seleksi Dramaga-2 (SD-2). Ada pula varietas jagung manis 2 tongkol, di mana dua tongkol jagung dilewatkan tumbuh sampai panen akhir.
Budidaya jagung manis (Zea mays saccharata) lebih rawan dari serangan hama serta penyakit di banding jagung umum. Tetapi dari segi nilai jual, jagung manis tawarkan harga yang tambah baik hingga apresiasi budidaya jagung manis tidak pernah surut. Lantaran sifatnya yang dapat dikonsumsi segera seperti jagung bakar atau jagung rebus, pasar jagung manis terbuka hingga ke tingkat retail.
Jagung manis berkembang dari type jagung umum type dent serta flint. Pada jagung manis berlangsung mutasi gen resesif yang menghalangi pergantian gula jadi pati. Kandungan gula pada jagung manis bertambah mulai hari ke-5 hinggan hari ke-15.
Budidaya jagung manis dapat dikerjakan dalam kisaran iklim yang luas. Tanaman ini mempunyai tingkat penyesuaian yang tinggi. Di Indonesia jagung manis dapat dibudidayakan dari mulai dataran rendah sampai pengunungan dengan ketinggian 1. 800 mtr. dpl bahkan juga dibelahan dunia lain dapat tumbuh pada 3. 000 mtr. dpl. Suhu optimum untuk perkembangan jagung manis yaitu 21-27oC, pada saat perkecambahan benih 23-27oC. Dengan cara teori budidaya jagung manis dapat tumbuh diatas tanah dengan tingkat keasaman 5-8 pH.
Budidaya jagung manis akan tidak optimal jika keperluan hara tak terpenuhi. Tanaman ini membutuhkan unsur nitrogen (N) dalam jumlah besar. Tetapi pemberian pupuk mesti memerhatikan keseimbangan pada nitrogen, kalium (K) serta pospat (P).
Pemrosesan tempat dengan cara organik
Budidaya jagung manis dapat ditanam di tempat sisa sawah dengan cara segera atau dapat di buat bedengan. Jika tempat yang digunakan sisa sawah, upayakan supaya tempat tak tergenang air. Bedengan pada tanaman jagung berperan untuk mengatur saluran drainase. Bedengan dapat di buat dengan ukuran lebar 1 mtr. serta tinggi 20-30 cm. Atur jarak antar bedengan sebesar 30 cm. Dalam satu bedeng dapat ditanam dua larik tanaman.
Pemupukan basic untuk budidaya jagung manis organik baiknya kombinasi dari pupuk kotoran ayam dengan kotoran sapi atau kambing dengan komposisi 1 : 1. Pupuk kotoran ayam memberi kandungan N yang banyak serta lebih cepat terurai, sedang pupuk kotoran sapi atau kambing lebih kaya K serta P. Keperluan pupuk dengan cara organik yaitu seputar 5 ton per hektar.
Penanaman serta perawatan
Penanaman jagung manis paling efisien lewat cara ditugal. Buat lubang sedalam 2-3 cm lalu input 2 butir benih jagung. Kemudian tutup dengan tanah serta kompos, lalu siram supaya kelembapan tanah terbangun. Keperluan benih budidaya jagung manis yaitu 8 kg per hektar.
Jarak tanam pada budidaya jagung manis yaitu 60-75 cm. Jarak tanam ini ikuti jumlah populasi ideal tanaman. Budidaya jagung manis bakal munai hasil baik dengan melindungi populasi tanaman sejumlah 34. 000-37. 000 tanaman per hektar.
pengendalian hama serta penyakit
Hama yang banyak diketemukan dalam budidaya jagung manis diantaranya penggerek, penggerek tongkol, belalang, kutu daun serta tikus. Tersebut sifat-sifat hama pada tanman jagung manis :
- Penggerek batang jagung (O. furnacalis), hama ini menyerang tanaman pada vase vegetatif ataupun generatif. Rusaknya tanaman berlangsung lantaran larva menggerek sisi batang tanaman untuk memperoleh makanan. Penggerek batang jagung dapat dikendalikan dengan cara tehnis dengan mengatur perputaran tanam seperti dengan kedelai serta kacang tanah. Diluar itu dapat pula dengan dengan memotong bunga jantan serta mengaplikasikan saat tanam yang pas. Pembasmian hayati dengan memakai musuh alami seperti Trichogramma spp. atau predator alami Euborellia annulata yang memangsa larva.
- Ulat Tongkol (H. armigera), hama ini menyerang tongkol jagung. Awal mulanya imago meninggalkan telur pada rambut-rambut jagung. Sesudah larva tumbuh bakal masuk kedalam tongkol. Hama ini memiliki rutinitas berpindah-pindah, hingga rusaknya yang diakibatkan pada tongkol jagung dapat semakin banyak di banding jumlah larvanya. Pencegahan pada hama ini yaitu dengan mengaplikasikan pemrosesan tanah yang baik. Pemrosesan tanah yang bakal kurangi populasi ulat tongkol selanjutnya. Musuh paling utama dari hama ini yaitu Trichogramma spp. yang disebut parasit telur serta Eriborus argentiopilosa parasit pada larva muda.
- Kutu Daun (R. maidis), hama ini keluarkan embun madu pada daun yang beralih jadi jelaga warna hitam. Noda-noda itu bakal menghalangi daun lakukan fotosintesis. Musuh alami hama ini yaitu Lysiphlebus mirzai, Coccinella sp. serta Micraspis sp. Kultur tehnis yang dapat dikerjakan untuk hindari serangan hama ini dengan lakukan polikultur tanaman atau menumpangsarikan jagung manis dengan tanaman lain.
- Belalang (Oxya spp.), hama ini banyak berkembang didataran rendah yang berbentuk padang rumput atau pesawahan. Sebagian musuh alami belalang yaitu Systoechus sp., burung serta laba-laba. Diluar itu patogen seperti Metarhizium anisopliae adalah musuh belalang. Metarhizium anisopliae adalah bahan biopestisida yang mampu mengatur 70-90% hama belalang.
- Tikus (Rattus argentiventer), hama ini umumnya menyerang tanaman jagung manis yang ditanam di tempat sawah. Tikus mengonsumsi tongkol muda yang tengah masak susu, biasanya tikus mengonsumsi tongkol dari ujung sampai pertengahan pangkal. Ingindalian hama tikus dengan cara organik yaitu dengan memburu serta membasmi tikus dari sarangnya.
Disamping hama, budidaya jagung manis tak lepas dari serangan penyakit yang dikarenakan oleh bakteri, virus ataupun cendawan. Tersebut sebagian penyakit yang kerap menyerang tanaman jagung manis terlebih yang ditanam di daerah tropis :
- Bule (Peronosclespora Maydis), tanda-tanda penyakit bule yaitu permukaan daun bergaris-garis putih hingga kuning diikuti dengan warna coklat. Lalu rusaknya menyerang tongkol. Penyakit ini dapat menyerang disepanjang musim tanam, tetapi masalah paling besar menyerang budidaya jagung manis yang ditanam di luar musim atau terlambat tanam. Serangan penyakit ini mengakibatkan rusaknya yang besar, dapat mengakibatkan kehilangan hinga 100%. Serangan penyakit bule dapat dijauhi dengan penentuan varietas benih yang tahan P. Maydis, memusnahkan tanaman terinfeksi, penanaman sesuai sama musim, serta perputaran tanaman.
- Karat (Puccinia sorghi), gejalanya ada bercak-bercak bisul berwarna coklat hingga oranye pada permukaan daun sisi atas. Penyakit ini umumnya menyerang jagung yang ditanam di daerah beriklim tropis sampai tengah. Penyakit ini berkembang baik pada suhu 16-23oC dengan kelembapan tinggi. Dapat dikendalikan dengan penentuan varietas benih, melindungi sanitasi kebun serta aplikasi biopestisida jika bisul nampak pada permukaan daun.
- Hawar daun (Helminthosporium turcicum), penyakit ini menyerang daun dengan tanda-tanda awal bercak-bercak kecil berupa oval yang berkembang jadi hawar berwarna coklat keabu-abuan. Umumnya serangan diketemukan pada daun tua (bawah) lalu menyebar ke daun muda (atas). Pada situasi yang kronis dapat menyababkan kematian pada tanaman dengan penampakan daun kering seperti terbakar. Untuk mengaturnya pakai varietas yang tahan, pemrosesan tanah yang baik, penyiangan serta penyusunan jarak tanam. Pada budidaya jagung manis non-organik dapat diterapkan fungisida.
- Hawar daun (Curvularia sp.), cendawan ini mengakibatkan hawar daun dengan tanda-tanda awal bercak tidak teratur di ujung daun, pusat bercak berwarna coklat keputihan dengan pinggiran coklat tua. Bercak meluas ke pangkal daun sampai bikin semua daun jadi kering. Penyakit ini cepat menebar pada keadaan kelembapan serta curah hujan tinggi. Ingindaliannya dengan pilih varietas tahan, perbaikan drainase tanah, tingkatkan sanitasi kebun serta menyingkirkan tanaman atau sisi tanaman yang terserang.
- Hawar pelepah (Rhizoctonia solani), gejalanya berbentuk busuk pada pelepah. Awalannya menyerang di bagian tanaman yang paling dekat dengan tanah lalu menyebar ke sisi lain. Pada varietas spesifik bida menyerang sampai ke tongkol buah. Ingindaliannya dengan mengatur budidaya jagung manis ke musim kemarau, menanam varietas yang mempunyai jarak tongkol dari tanah cukup tinggi, merompes daun-daun yang bersentuhan dengan tanah, menyiangi kebun, memotong sisi tanaman yang diserang serta menerapkan perputaran tanaman.
Panen budidaya jagung manis
Jagung manis mulai berbunga sesudah 50 hari. Sepuluh hari saat sebelum panen paling utama, baiknya dikerjakan panen jagung muda. Pada saat ini bakal tumbuh dua tongkol jagung, petik tongkol yang paling bawah. Pemanenan tongkol muda ditujukan supaya konsumsi nutrisi pada tongkol paling utama terpenuhi, hingga akhirnya optimal. Terkecuali menuai tongkol muda, papaslah daun sisi bawah sejumlah 2-3 helai. Jika nampak kembali tunas-tunas buah muda saat sebelum panen paling utama, petiklah juga sebagai panen penambahan. Panen paling utama budidaya jagung manis dapat dikerjakan sesudah tanaman berusia 65-75 hari.
Cara panen seperti ini pas dikerjakan untuk type tanaman jagung manis satu tongkol. Type ini dipakai luas oleh beberapa petani di Indonesia, seperti varietas Seleksi Dramaga-2 (SD-2). Ada pula varietas jagung manis 2 tongkol, di mana dua tongkol jagung dilewatkan tumbuh sampai panen akhir.
0 komentar:
Posting Komentar