Hama dan penyakit ikan nila
Jika langkah pencegahan telah dikerjakan serta hama penyakit terus nampak, baru kerjakan pemberantasan hama serta penyembuhan penyakit dengan memakai obat-obatan kimia. Yang butuh diingat, pemberian bahan kimia bakal menghadirkan dampak samping lain.
Penyembuhan penyakit dapat dikerjakan dengan memberi bahan kimia pada kolam, merendam ikan yang sakit, mencampurkan obat dengan pakan, atau memberi obat dengan cara segera pada badan ikan.
Hama ikan nila
Hama yang memangsa ikan nila tak jauh tidak sama dengan hama ikan air tawar tawar yang lain. Sebagian hama ikan nila yang seringkali didapati serta memiliki dampak mematikan salah satunya :
a. Notonecta
Orang-orang Jawa Barat menyebutnya bebeasan (mirip beras) lantaran ada bintik putih seperti beras. Hama itu menyerang benih ikan yang masih tetap kecil. Usaha pencegahannya cukup susah.
Apabila jumlahnya telah terlampau banyak, hama itu dapat diberantas dengan menyiramkan minyak tanah pada kolam. Jumlah minyak tanah yang dibutuhkan 5 liter setiap 1000 m2 luas kolam. Langkah tersebut cukup efisien menghimpit populasi notonecta.
b. Larva cybister
Hama itu di kenal dengan nama ucrit, lebih mematikan di banding notonecta. Warnanya kehijauan serta bisa bergerak dengan cepat. Sisi depan ada taring untuk menjepit mangsa, sedang dibagian belakangnya ada sengatan. Ucrit umumnya menyerang benih ikan.
Ucrit suka pada lingkungan kolam yang banyak terkandung material organik. Untuk menghindarnya, bersihkan kolam dengan cara teratur dari gulma serta sampah organik. Apabila telah dewasa bakal bermetamorfosis jadi kumbang yang dapat meloncat antar kolam.
Bahan kimia yang mematikan untuk ucrit, bakal mematikan juga untuk benih ikan nila. Oleh karenanya, hama ucrit cuma disarankan untuk diberantas dengan cara mekanis serta mengefektifkan pencegahan.
Penyakit ikan nila
Ikan nila dapat disebutkan relatif tahan pada penyakit. Sampai sekarang ini belum pernah diketemukan wabah penyakit dengan cara besar-besaran yang menyerang ikan nila. Tak seperti budidaya ikan mas, yang kerap dirundung wabah.
Dengan cara umum, ada dua type penyakit ikan nila, yaitu penyakit infeksi atau penyakit menular, serta penyakit non-infeksi yakni dikarenakan oleh keadaan lingkungan yang jelek. Di bawah ini sebagian penyakit ikan nila dari type penyakit infeksi yang kerap didapati :
Serangan penyakit tidak sering diketemukan mewabah dengan cara besar-besaran dalam budidaya ikan nila. Bila juga ada, cuma berbentuk serangan lokal. Tetapi pembudidaya terus mesti waspada. Lantaran penyakit ikan nila bukanlah mustahil datang mengganggu.
Keadaan paling rawan pada serangan hama serta penyakit umumnya berlangsung pada fase pembenihan ikan nila, dari penetasan sampai pendederan. Penyakit ikan nila dapat ditularkan melalui aliran air, hawa serta kontak segera. Atau, berlangsung lantaran keadaan lingkungan yang jelek.
Penyembuhan hama serta penyakit pada ikan cukup mengambil alih sumber daya serta biayanya mahal. Oleh karenanya, pencegahan mesti lebih diprioritaskan di banding penyembuhan. Dipandang dari sisi ekonomi aksi pencegahan lebih efesien.
Pencegahan hama serta penyakit
Pencegahan adalah langkah yang paling efisien untuk menghimpit kemungkinan hama serta penyakit ikan nila. Lantaran apabila hama serta penyakit telah menyerang, biaya penanggulangannya bakal semakin besar.
Ada cara-cara yang dapat dikerjakan untuk menghindar serangan hama serta penyakit ikan nila, salah satunya :
- Pemrosesan dasar kolam, yakni pengeringan, pengapuran serta pemupukan. Pengeringan dikerjakan dengan menjemur basic kolam setiap saat akan mengawali budidaya. Cahaya matahari dapat membunuh beberapa besar hama serta penyakit yang mungkin saja ada pada periode budidaya pada awal mulanya. Pengapuran basic kolam juga menolong mematikan beberapa penyakit. Untuk lebih detailnya silakan baca persiapan kolam untuk budidaya ikan.
- Menempatkan filter atau saringan pada pintu pemasukan air untuk menghindar beberapa hama serta vektor pembawa penyakit masuk ke kolam.
- Kerjakan dengan cara teratur pemberantasan hama dengan cara mekanis (di ambil atau dibunuh) serta pemberantasan hama dengan cara biologis (menjaga predator alami hama). Jika hama terus membandel dapat diperhitungkan memakai obat-obatan kimia.
- Pakai bibit ikan nila unggul yang tahan pada penyakit. Bibit baiknya diperoleh dari sumber terpercaya, seperti litbang-litbang perikanan.
- Kurangi kepadatan ikan supaya tak berlangsung kontak antar ikan dengan cara segera. Dengan jarangnya populasi, kandungan oksigen terlarut di air kolam bakal semakin banyak.
- Berikanlah pakan dengan ukuran yang pas untuk hindari terjadinya penimbunan bekas pakan dalam kolam. Bekas pakan bakal membusuk hingga turunkan kwalitas lingkungan kolam serta jadi tempat berkembangbiaknya bibit penyakit.
- Kerjakan perlakuan ikan dengan cara hati-hati ketika penebaran atau perpindahan antar kolam, supaya ikan tak terluka yang menyebabkan infeksi penyakit.
Jika langkah pencegahan telah dikerjakan serta hama penyakit terus nampak, baru kerjakan pemberantasan hama serta penyembuhan penyakit dengan memakai obat-obatan kimia. Yang butuh diingat, pemberian bahan kimia bakal menghadirkan dampak samping lain.
Penyembuhan penyakit dapat dikerjakan dengan memberi bahan kimia pada kolam, merendam ikan yang sakit, mencampurkan obat dengan pakan, atau memberi obat dengan cara segera pada badan ikan.
Hama ikan nila
Hama yang memangsa ikan nila tak jauh tidak sama dengan hama ikan air tawar tawar yang lain. Sebagian hama ikan nila yang seringkali didapati serta memiliki dampak mematikan salah satunya :
a. Notonecta
Orang-orang Jawa Barat menyebutnya bebeasan (mirip beras) lantaran ada bintik putih seperti beras. Hama itu menyerang benih ikan yang masih tetap kecil. Usaha pencegahannya cukup susah.
Apabila jumlahnya telah terlampau banyak, hama itu dapat diberantas dengan menyiramkan minyak tanah pada kolam. Jumlah minyak tanah yang dibutuhkan 5 liter setiap 1000 m2 luas kolam. Langkah tersebut cukup efisien menghimpit populasi notonecta.
b. Larva cybister
Hama itu di kenal dengan nama ucrit, lebih mematikan di banding notonecta. Warnanya kehijauan serta bisa bergerak dengan cepat. Sisi depan ada taring untuk menjepit mangsa, sedang dibagian belakangnya ada sengatan. Ucrit umumnya menyerang benih ikan.
Ucrit suka pada lingkungan kolam yang banyak terkandung material organik. Untuk menghindarnya, bersihkan kolam dengan cara teratur dari gulma serta sampah organik. Apabila telah dewasa bakal bermetamorfosis jadi kumbang yang dapat meloncat antar kolam.
Bahan kimia yang mematikan untuk ucrit, bakal mematikan juga untuk benih ikan nila. Oleh karenanya, hama ucrit cuma disarankan untuk diberantas dengan cara mekanis serta mengefektifkan pencegahan.
Penyakit ikan nila
Ikan nila dapat disebutkan relatif tahan pada penyakit. Sampai sekarang ini belum pernah diketemukan wabah penyakit dengan cara besar-besaran yang menyerang ikan nila. Tak seperti budidaya ikan mas, yang kerap dirundung wabah.
Dengan cara umum, ada dua type penyakit ikan nila, yaitu penyakit infeksi atau penyakit menular, serta penyakit non-infeksi yakni dikarenakan oleh keadaan lingkungan yang jelek. Di bawah ini sebagian penyakit ikan nila dari type penyakit infeksi yang kerap didapati :
- Trichodina sp. Type mikroorganisme sebagai parasit pada ikan air tawar ataupun ikan air laut. Parasit itu umumnya menyerang sisi luar seperti kulit, sirip serta insang. Tandanya tampak luka pada organ-organi yang terserang. Dapat dihindari dengan melindungi sanitasi kolam serta menempatkan filter air atau bak ingindapan pada instalasi pengairan kolam. Penyembuhan dapat dikerjakan dengan merendam ikan yang sakit dalam larutan garam (NaCl) sejumlah 500-1000 mg/liter sepanjang 24 jam. Atau mungkin dengan larutan formalin sejumlah 25 mg/liter.
- Saprolegniasis. Penyakit yang dikarenakan oleh sejenis jamur. Umumnya menyerang telur, larva serta benih ikan. Sisi badan yang terserang organ-organ luar. Penampakan penyakit itu seperti benang halus berwarna putih atau putih kecoklatan. Penyembuhan dikerjakan dengan merendam telur atau ikan yang diserang dalam larutan malachite green 1 mg/liter sepanjang 1 jam, atau larutan formalin 200-300 mg/liter sepanjang 1-3 jam, atau NaCl 5 gr/liter sepanjang 15 menit.
- Epistylis spp. Parasit itu biasanya menyerang organ-organ sisi luar seperti kulit, insang serta sirip. Tanda-tanda ikan yang diserang sisi insangnya berwarna merah kecoklatan, ikan sulit bernapas, gerakan lambat, serta pertumbuhannya terhalang. Penularan penyakit berlangsung lantaran kontak segera dengan ikan yang sakit. Pencegahannya dengan kurangi padat tebar ikan. Penyembuhannya dengan merendam ikan dalam larutan formalin 200 mg/liter sepanjang 40 menit, atau KMnO4 20 mg/liter sepanjang 15-20 menit.
- Bercak merah. Penyakit itu dikarenakan oleh bakteri Aeromonas serta Pseudomonas. Menyerang organ sisi dalam serta luar. Ciri-cirinya ada pendarahan di bagian badan yang diserang, sisik mengelupas, perut membusung. Apabila menyerang kulit bakal tampak borok. Ikan tampak lemah serta kerap nampak ke permukaan kolam. Apabila di bedah sisi dalamnya alami pendarahan pada hati, ginjal serta limpa. Penyembuhan dapat dikerjakan lewat cara menyuntik, perendaman atau mungkin dengan mencampurkan obat pada pakan. Obat perendaman kaliumpermanganat 10-20 mg/liter sepanjang 30-60 menit. Penyuntikan dengan tetramysin 0, 05 ml per 100 gr bobot ikan atau kanamysin 20-40 mg/kg bobot ikan. Pencampuran pada pakan dengan oxytetracylin 50mg/kg pakan, diberikan sehari-hari sepanjang 7-10 hari.
- Kwalitas air. Kwalitas air yang jelek membahayakan perubahan ikan. Oleh karenanya kwalitas air mesti selalu diawasi. Yakinkan saluran masuk serta keluar terus lancar. Apabila air disirkulasikan untuk sebagian kolam, pemakaian bak penyaringan air lebih direferensikan. Air yang berkwalitas bakal bikin ikan senantiasa ada dalam keadaan bugar serta sehat.
- Pakan. Pemberian pakan mesti pas type serta ukuran. Pakan yang tersisa bakal mengendap di basic kolam, turunkan kwalitas air serta menyebabkan gas-gas beresiko untuk ikan.
- Keracunan. Keracunan pada ikan umumnya dikarenakan oleh pemberian pakan yang salah, umpamanya pakan kadaluarsa. Dapat pula dikarenakan oleh ada senyawa beracun dalam kolam, seperti H2S yang muncul dari pembusukan material organik di basic kolam. Atau, polutan beresiko yang terbawa dari sumber air.
- Perlakuan ikan. Dalam mengatasi ikan upayakan dengan cara hari-hati. Umpamanya waktu penebaran atau perpindahan kolam, jangan sempat badan ikan terluka lantaran jaring atau benda keras yang lain. Luka pada badan ikan bakal menyebabkan penyakit.
- Genetis. Pakai senantiasa benih ikan yang baik. Penyakit dapat juga dikarenakan oleh keturunan. Umpamanya, bentuk badan ikan yg tidak prima atau cacat.
0 komentar:
Posting Komentar